Cinta Itu Buta 2019 Review - Post kali ini mungkin bisa dibilang agak beda ya, kali ini kita akan mengulas atau me-review salah satu film komedi romantis terbaru Indonesia berjudul "Cinta Itu Buta" . Bicara sedikit mengenai sinopsis film ini, cerita film ini berputar pada sosok Dyah yang diperankan Shandy Aulia yang tinggal di negeri Gingseng "Korea Selatan" dan menjalin hubungan dengan pria korea tampan. Namun hubungan mereka kandas lantaran Dyah mengetahui bahwa sang kekasih ternyata berselingkuh di belakangnya dan lebih parahnya selingkuhan kekasihnya adalah teman baiknya sendiri.
Setelah mengetahui sang kekasih berselingkuh, Dyah sangat terpukul dan mengalami buta sementara. Saat Dyah berusaha melalui kehidupan sulitnya lantaran bekas luka yang ditinggalkan kekasihnya dan juga ditambah dengan kebutaan yang ia alami (meskipun hanya sementara), sosok pria dengan pembawaan menggelitik bernama "NIK". Dari sinilah komedi mengocok perut terjadi di antara Dyah dan sosok NIK yang diperankan Dodit Mulyanto dimulai. Buat yang belum nonton trailernya, bisa liat trailernya dibawah.
Sosok NIK yang lucu dan pantang menyerah mendekati Dyah yang tengah galau, memancing beberapa komedi lucu mengocok perut yang mungkin bahkan membuat kamu tidak akan bisa menahan tahan saat menonton film komedi besutan Rachmania Arunita ini.
Meskipun lucu, namun secara personal, film sebenarnya memiliki cukup banyak kekurangan. Berikut adalah beberapa diantaranya
KAKU
Sumbe gambar: orami.co.id |
Dari semua film Indonesia yang pernah saya tonton, mungkin ini adalah salah satu yang eksekusi aktingnya cukup kaku. Dimulai dari masih kakunya Shandy Aulia saat berdialog dalam bahasa Korea (padahal diceritakan di sini Shandy Aulia bekerja sebagai Tour Guide Korea), hingga sosok Dodit yang seperti dipaksa menggunakan kata Loe dan Gue dalam line dialognya.
Namun, mulai ke tengah, komedi di film ini mulai terasa sangat kental hingga berhasil mengudang tawa satu studio dimana aku menonton (meskipun masih banyak dialog kaku yang dimainkan). Kalo dari sudut pandang pribadi, film ini terbilang berhasil menyampaikan komedinya lantaran adanya sosok Dodit Mulyanto yang memang super lucu. Nggak kebayang klo yang main film ini bukan Dodit, bisa bosan plus garing filmnya.
ALUR/PLOT TERLALU CEPAT
Alur Cerita Cinta Itu Buta 2019 Cukup Cepat |
Meskipun termasuk orang yang tidak menyukai alur film yang bertele-tele, namun untuk film Cinta itu Buta ini, saya berpendapat bahwa alur cerita yang digunakan terlalu cepat. Bisa dibilang jika film ini menemui titik masalah terlalu cepat, hal ini cukup mengagetkan saya yang terbilang jarang menemui plot film indonesia yang secepat ini.
AKHIR YANG MENGGANTUNG
Sumber gambar: tirto.id |
Nah, itulah beberapa reviews saya tentang film Cinta Itu Buta 2019 yang hingga saat ini masih tayang di bioskop Indonesia. Terlepas dari review saya, Be Honest, This is really good movie, especially if you want to get some laughs on your face. Semoga Bermanfaat...
Komentar
Posting Komentar